Bareksa.com – Berikut kinerja reksadana yang diperdagangkan di super app investasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan nilai Bareksa Barometer tertinggi, beserta kinerja imbal hasilnya sebulan terakhir (per 11 Januari 2024) :
IHSG : 1,85%
Indeks Reksadana Saham : 2,83%
Reksa Dana Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A : 3,75%
Indeks Reksadana Saham Syariah : 0,66%
BNP Paribas Pesona Syariah : 2,76%
Indeks Reksadana Campuran : 1,68%
Manulife Dana Campuran II : 1,31%
Indeks Reksadana Campuran Syariah : 1,41%
Schroder Syariah Balanced Fund : 0,89%
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 0,46%
BNP Paribas Prima II Kelas RK1 : 0,73%
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,46%
Reksa Dana Syariah Bahana Mes Syariah Fund Kelas G : 0,45%
Benchmark :
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258% per bulan
> Bank Mandiri : 0,292% per bulan
> BNI : 0,354% per bulan
> BRI : 0,396% per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,25%
Capital Money Market Fund : 0,51%
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,28%
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia : 0,40%
Reksa Dana Indeks Avrist Indeks LQ45 : 3,75%
Danareksa Indeks Syariah : -0,03%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (11/01/2024) turun 0,1% ke level 7.219,964. Berdasarkan data CNBC Indonesia, ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara Indonesia 10 tahun tercatat turun ke level 6,649% pada Kamis (11/01/2024) pukul 16.58 WIB.
Di tengah melemahnya IHSG, reksadana pasar uang dapat dijadikan pilihan untuk investasi jangka pendek dan diversifikasi portofolio. Reksadana pasar uang berisikan instrumen pasar uang yang terbilang stabil, seperti deposito bank dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari setahun.
Di marketplace reksadana terbaik Bareksa terdapat reksadana pasar uang yang mampu mencetak imbal hasil (return) 10,2% dan 9,21% dalam dua tahun. Dua reksadana itu ialah Capital Money Market Fund dan Mega Dana Kas.
Reksadana Capital Money Market Fund yang dikelola oleh PT Capital Asset Management, mencatatkan cuan 10,2% dalam dua tahun. Menurut fund fact sheet periode Desember 2023, portofolio investasi reksadana ini ialah Obligasi Berkelanjutan III MNC Kapital Indonesia Tahap II Tahun 2023 seri A, deposito Bank Aladin Syariah Tbk, Obligasi Subordinasi Bank Capital III Tahun 2017, Obligasi Berkelanjutan IV Indah Kiat Pulp & Paper Tahap I Tahun 2023 seri A, deposito BPD Sumatera Selatan, Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017, Surat Berharga Negara seri FR0070, Obligasi Berkelanjutan II Barito Pasific Tahap I Tahun 2021 seri A, Obligasi Berkelanjutan I OKI Pulp & Paper Mills Tahap I Tahun 2023 seri A, dan Obligasi Berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold Tahap II Tahun 2023.
Beli Capital Money Market Fund di Sini
Sedangkan reksadana Mega Dana Kas yang dikelola oleh PT Mega Asset Management, mencatatkan cuan 9,21% dalam dua tahun. Menurut fund fact sheet periode Desember 2023, portofolio investasi reksadana ini ialah TD Bank Bukopin Syariah, TD Bank J Trust, TD Bank MNC, TD Bank Nobu, Obligasi Adira Finance, Obligasi Indah Kiat Pulp & Paper, Obligasi Merdeka Cooper Gold, Obligasi Oki Pulp & Paper, Obligasi Protelindo, dan Obligasi Wahana Inti Selaras.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(Romainah/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.